Selasa, 14 April 2015

EPIDEMIOLOGI

EPIDEMIOLOGI







KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH :
1.    AMRINA ROSADA


2.    DIPO TRISNA
3.    EKO
4.    HARI ARIZKY
5.    PALAGAN RENDRA YUDHA


UNIVERSITAS KADER BANGSA
TAHUN AJARAN 20014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-nya kepada kita semua. Shalawat dan Salam kita hadiahkan pahalanya kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil menegakkan kalimat tauhid lailahaillallah di muka bumi ini.
Berkat partisipasi dan kerjasama rekan-rekan semua, penulis dapat menyelesaikan makalah ilmu kesehatan masyarakat, mengenai “epidemiologi” penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penulisan, tata bahasa, juga dalam pembahasan materi dalam makalah ini. Sebab kami dari penulis masih dalam pembelajaran. Sebelumnya penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan nantinya, harapan kami makalah ini dapat membantu dalam proses perkuliahan dan tentunya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari bagi kita semua.
                                                                                             Palembang ,      Oktober 2014


                                                                                        Penyusun
Daftar Isi
1.    Kata Pengantar…………………………………………………………………
2.    Daftar Isi……………………………………………………………………………….
3.    Pengertian dan Peranan epidemiologi ………………..………………………………….
4.    Metode-metode Epidemiologi……………………………………………………………
5.    Pengukuran Epidemiologi.……………………………………………………………..
6.    Epidemiologi Penyakit-penyakit Menular….…………………………………………….
7.    imunisasi………………………………………………………….
Bab II
              Epidemiologi


A.    pengertian dan Peranan Epidemiologi
Epidemiologi  dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit pada manusia dalam konteks lingkungannya. Mencakup juga studi tentang  pola-pola penyakit serta pencarian determinan-determinan penyakit tersebut.
Dalam epidemiologi mencakup 3 elemen, yaitu :
a)    mencakup Semua Penyakit
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non-infeksi.
b)    Populasi
Epidemiologi memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok.
c)    Pendekatan Ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada kesehatan lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, mau pun social. Hal inilah yang dimaksud pendekatan ekologi.
1.    Penyebaran Penyakit
Dalam epidemiologi biasanya timbul pertanyaan, yakni :
1)    Siapa (who)
Siapa yang orang yang terkena penyakit tersebut.
2)    Dimana (where)
Di mana terjadi penyebaran penyakit tersebut.
3)    Kapan (when)
Kapan penyebaran penyakit tersebut terjadi.
Jawaban pertanyaan tersebut merupakan faktor-faktor  yang menentukan terjadinya suatu penyakit.
2.    Kegunaan
Peranan epidemiologi, khususnya dalam korteks program kesehatan dan keluarga berencana (KB) adalah sebagai tool (alat) dan sabagai metode atau pendekatan. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam program kesehatan adalah ukuran-ukuran epidemiologi seperti, point of prevalensi, dan sebagainya dapat digunakan dalam perhitungan-perhitungan : prevalensi, kasus baru, case fatality rate, dan sebagainya.
B.    Metode-metode Epidemiologi
Di dalam epidemiologi ter dapat dua pokok pendekatan, yaitu :
1.    Epidemiologi Deskritif
Mempelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan variable-variable epidemiologi yang terdiri dari orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
I.    Orang (person)
Membicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas social, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga.sruktur keluarga, dan paritas.
I.    Umur
Umur adalah variable yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi.
Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan pembagian umur, yaitu :
i.    Menurut tingkat kedewasaan
a). 0 – 14 tahun     : bayi dan anak-anak.
b). 15 – 49 tahun     : orang muda dan dewasa.
c). 50 tahun keatas     : orang tua.
ii.    Interval 5 tahun :
a). Kurang dari 1 tahun
b). 1-4 tahun
c).5-9 tahun
d).10-14 tahun, dan sebagainya.
iii.    Untuk mempelajari penyakit anak :
a).0-4 bulan.
b). 5-10 bulan.
c). 11-23 bulan.
d). 2-4 tahun.
e). 5-9 tahun.
f). 9-14 tahun.
II.    Jenis Kelamin
Angka- angka dari luar negeri menunjukan bahwa angka kesakitan lebih tinggi dari kalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi di kalangan pria pada semua golongan umur. Perbedaan angka kematian ini dapat di sebapkan oleh faktor- faktor intrinstik, yang pertama di duga meliputi faktor keturunan yang terkait dengan jenis kelamin, atau perbedaan hormonal, sedangkan yang kedua di duga karena berperannya faktor- faktor lingkungan (lebih banyak pria mengisap rokok, minum- mionuman keras, candu, bekerja berat, berhadapan dengan pekerjaan- pekerjaan berbahaya dll)

III.    Kelas social
Kelas sosial variabel yang sering di lihat hubungannya dengan angka kesakitan atau kematian, variable ini menggambarkan tingkat kehidupan seseorang
Kelas social ditentukan oleh beberapa unsure, yaitu  pendidikan, pekarjaan, penghasilan, dan sebagainya.
IV. Jenis Pekerjaan
    Jenis pekerjaan dapat berperan dalam timbulnya penyakit, yaitu :
    a). Faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan kesakitan seperti  bahan- bahan kimia, zat neracun, radiasi dll
    b). Situasi pekerjaan yang penuh dengan setres
     c). Ada tidaknya gerak badan dalam pekerjaan.
    d). Berkerumun dalam tenpat yang sempit.
V. Penghasilan
    Penghasilan berhubungan erat dengan kesehatan, seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada mungkin oleh karena tidak mempunyai cukup uang untuk membeli obat dll
VI. Golongan Etnik
    Berbagai golongan etnik dapat berbeda di dalam kebiasaan makan, susunan genetika, gaya hidup dan sebagainya yang dapat mengakibatkan perbedaan di dalam angka kesakitan atau kematian
VII. status perkawinan
    Dari sebuah penelitian di tunjukan bahwa teerdapat hubungan antara angka kesakitan maupun kematian dengan status kawin, tidak kawin, cerai dan janda, di duga bahwa sebab- sebab angka kematian lebih tinggi pada yang tidak menikah di bandingkan dengan orang yang tidak menikah ialah ada kecendrungan  orang- orang yang tidak menikah kurang sehat.
VIII. Besarnya keluarga
    Di dalam keluarga besar dan miskin, anak- anak dapat menderita karena penghasilan keluarga harus di gunakan oleh banyak orang
X. struktur keluarga
    Dapat mempunyai pengaruh terhadap kesakitan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan
XI. Paritas
    Di katakan umpamanya terdapat kecendrungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari yang berparitas tinggi


II.    Tempat (place)
Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara :
i.    Batas daerah pemerinta.
ii.    Kota dan pedesaan.
iii.    Daerah atau tempat berdasarkan batas alam (pegunungan, sungai, laut, padang pasir).
iv.    Negara-negara.
v.    Ragional.
Hal hal yang memberikan kekhususan pola penyakit di suatu daerah dengan batas- batas alam ialah: keadaan lingkungan yang khusus seperti temperatur, kelembapan, turun hujan, ketinggian diatas permukaan laut, keadaan tanah, sumber air, derajat isolasi terhadap pengaruh luar yang tergambar dalam tingkat kemajuan ekonomi, pendidikan, industri, pelayanan kesehatan, bertahannya tradisi- tradisi yang merupakan hambatan pembangunan, faktor sosial budaya yang tidak menguntungkan kesehatan atau pengembangan kesehatan, sifat- sifat lingkungan biologis dll, dan juga pentingnya tempat dalam mempelajari etiologi suatu penyakit menular, salah satunya perbedaan pola penyakit antara kota dan desa, dan contoh lainnya yaitu dari MIGRASI, pentingnya bpengetahuan mengenai tempat dalam mempelajari etiologi suatu penyakit dapat di gambarkan dengan jelas pada penyelidikan suatu wabah dan pada penyelidikan mengenai kaum migran di dalam memperbandingakn






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow me @Hello_KittyAR