Senin, 03 Maret 2014

Karya ilmiah " pemanfaatan daun sambiloto dan serai wangi sebagai lotion pengusir nyamuk"

”Pemanfaatan Daun Sambiloto Dan Daun Serai sebagai Lotion nyamuk”









OLEH :
AMRINA ROSADA
NENG RAHMA PUSPITA YANTI
DESVA NOVIANTI
 



ABSTRAKSI
    Rosada, Amrina,  neng rahma puspita yanti, desva novianti : “Memanfaatkan Daun Sambiloto Dan Daun Serai sebagai Lotion nyamuk” karya Tulis Ilmiah Remaja SMPN 2 sarolangun  dalam rangka Lomba karya ilmiah remaja (LKIR) tahun 2011. Pembimbing: (I) Evid Arfan S.pd (II) RitaSuryetni, S.Pd, M.Pd
    Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. Penyakit ini merupakan demam virus berat yang terjadi secara sporadik dan epidemik yang ditularkan di antara manusia dan primata lainnya melalui gigitan nyamuk.
      Untuk itu biasanya masyarakat lebih suka mencegah dari pada mengobati oleh karenaa itu banyak tumbuhan atau tanaman di sekitar kita yang dapat di jadikan obat atau penangkal nyamuk.salah satunya tanaman yang kami teliti adalah daun sambilto dan serai wangi, sebagaimana kita ketahui daun sambiloto mempunyai rasa pahit yang sangat tinggi, dan nyamuk sangat tidak suka, dan begitupun serai wangi yang mengandung zat-zat seperti geraniol, metilheptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama adalah sitronelal. Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, ia dapat menyebabkan kematian akibat kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk kekurangan cairan. Kedua tumbuhan itu kami campurkan menjadi satu sehingga terciptalah lotion nyamuk dengan cara pemakaiannya di oleskan ke tubuh.
    Penelitian ini bertujuan supaya masyarakat lebih memanfaat kan tumbuhan di sekitar mereka contohnya sambiloto dan serai wangi untuk di jadikan lotion alami
    Berdasarkan hasil penelitian di simpulkan dari hasil temuan penelitian yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa jikacampuran daun  sambiloto dan serai wangi setelah di oleskan ke tubuh dapat membuat nyamuk tidak berani mendekat ke tubuh.



DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN     i
Abstrak    ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah    1   
1.2    Rumusan Masalah    1
1.3    Tujuan     1
1.4    Manfaat    1
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………………………………………………………….3
 Metode    3
Teknik Pengumpulan Data    3
Alat dan bahan    3
Prosedur penelitian……………………………………………………………………………………………….3
Waktu dan tempat penelitian………………………………………………………………………………..3
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………….4

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………..5
Riwayat hidup…………………………………………………………………………………………………………………..6



BAB I
PENDAHULUAN
.1.1 Latar belakang
    Alam sesungguhnya menyuguhkan banyak alternatif yang dapat kita ambil manfaatnya. Begitupun dengan obat bagi sebuah penyakit, yang terkadang sulit untuk di temukan obatnya.  berbagai kandungan obat sesungguhnya telah ada dalam tubuh jenis tanaman tertentu. Selain itu contoh yang sekarang sedang melanda masyarakat luas adalah demam berdarah
( malaria). Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit arbovirus. Penyakit ini merupakan demam virus berat yang terjadi secara sporadik dan epidemik yang ditularkan di antara manusia dan primata lainnya melalui gigitan nyamuk, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam tinggi yang muncul tiba-tiba yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. penyakit DBD di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan berbagai pemberantasan vektor, tapi hasilnya belum optimal. Usaha untuk memberantas nyamuk dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara kimia dan pengelolaan lingkungan. Penggunaan insektisida yang berlebihan dan berulang-ulang dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti pencemaran lingkungan, maka salah satu cara untuk mendapatkan bahan kimia yang ramah lingkungan adalah memanfaatkan potensi alam salah satunya memanfaatkan daun sambiloto dan daun serai wangi sebagai olesan kulit supaya terhindar dari nyamuk.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah daun sambiloto dan daun serai jika di olah menjadi satu dan di oleskan ke tubuh bisa terhindar dari nyamuk Bagaimanakah cara mengelolah daun sambiloto dan daun serai wangi agar menjadi olesan tubuh.
1.3 Tujuan penulisan
 mengetahui lebih jauh manfaat daun sambiloto dan serai wangi sebagai obat nyamuk dapat mengetahui bagaimana cara mengelolah daun sambiloto dan daun serai wangi
1.4 Manfaaat penulisan
    Manfaatnya untuk mengetahui Manfaat daun sambiloto dan daun serai dan mengetahui cara mengelolahnya agar menjadi olesan

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
    SAMBILOTO, tanaman yang dijuluki sebagai king of bitter alias si raja pahit ini merupakan tumbuhan khas tropis. Sambiloto termasuk tanaman semak yang biasanya tumbuh liar.Namun semakin tingginya kesadaran konsumsi obat herbal membuat banyak orang menyediakan lahan khusus untuk menanamnya. Daun sambiloto yang mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid dan homoandrografolid, 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid dan homoandrodrafolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik dan damar. Flavonoid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, panikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4-dimetileter. Sambiloto memiliki kadar kalium yang tinggi dan rendah kandungan natrium. Kalium diperlukan untuk mengeluarkan air dalam tubuh sehingga bisa menurunkan tekanan darah. Sementara natrium harus dihindari karena bisa meningkatkan tekanan darah. Sambiloto mengandung senyawa flavonoid yang bersifat mencegah sekaligus menghancurkan penggumpalan darah.Tanaman ini juga mengandung andrografin, androgafolid (zat pahit) dan panikulin dimana sifat antibiotiknya mampu meningkatkan fungsi pertahanan tubuh dan membantu menyembuhkan luka akibat kanker. Klasifikasi dari tumbuhan sambiloto
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Scrophulariales Famili: Acanthaceae  Genus: Andrographis Spesies: Andrographis paniculata Nees
    Daun serai Tanaman sereh termasuk golongan rumput-rumputan yang disebut Andropogon nardus atau Cymbogob nardus. Klasifikasi botani dari tanaman sereh wangi sebagai berikut. embrio separo bagian biji Divisio : Anthophyta Phylum,  Angiospermae Kias : Monocotyledonae Famili : Graminae, Genus : Cymbopogon,  Species : Cympogon nardus, Kingdom: Plantae (Tumbuhan), Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji),  Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil),  Sub Kelas: Commelinidae,  Ordo: Poales, Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan),  Genus: Cymbopogon,  Spesies: Cymbopogon nardus L. Rendle
    Selama ini, serai wangi dipakai untuk bumbu masak dan bahan pencampur jamu. Namun, ternyata serai wangi terutama batang dan daun bisa pula dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Ya, pasalnya tanaman serai wangi ini mengandung zat-zat seperti geraniol, metilheptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama adalah sitronelal. Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, ia dapat menyebabkan kematian akibat kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk kekurangan cairan.

   
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode    
    Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain. Secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu eksperimental dan noneksperimental. (Lubis Grafura, 2008)
3.2 Teknik Pengumpulan  Data
    Data yang didapatkan diambil dari pengujian langsung terhadap suka relawan yang bersediah membantu proses kelancaran penelitian ini.
3.3 Alat dan Bahan
    Alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah blender,pisau,gelas kimia,saringan,dan gelas kimia,sedangkan bahan  penelitiannya adalah daun sambiloto,serai wangi dan air.
3.4 Prosedur Penelitian
1. ambil daun sambiloto lalu cuci dengan air, selanjut nya ambil batang dan daun serai wangi lalu cuci sampai bersih.
2. masukkan daun sambiloto  dan serai wangi, lalu masukkan air dan blender sampai halus.
3. selanjutnya saring sambiloto dan serai wangi yang sudah di blender dan masuk kedalam gelas kimia. Obat ini pun dapat di oleskan ke seluruh tubuh untuk menghindari dari gigitan nyamuk.
4. mengamati dan mencatat hasil  yang terjadi sesudah dioleskan ke seluruh tubuh.
5. menganalisis permasalahan yang ada berdasarkan data yang di peroleh dari eksperimen.
6.membuat laporan hasil penelitian.
3.5  waktu dan tempat penelitian
    Lama penelitian ini berlangsung selama 1 bulan dan tempat penelitianya di laboratorium SMP N 2 sarolangun


Kesimpulan

    Dari hasil penelitian di peroleh bahwa kandungan zat -zat seperti geraniol, Metilheptenon, asam-asam organik, terpen-terpen, terpen-alkohol, dan yang utama adalah kandungan dari zat sitronelal.yang terdapat pada tubuhan serai wangi dapat mengusir nyamuk.
Zat sitronelal dapat menyebabkan tubuh nyamuk kehilangan cairan secara terus-menerus hingga mati. Hal tersebut disebabkan karena zat sitroneal memiliki sifat racun kontak. Dan tanaman sambiloto yang pahit membuat nyamuk menghindar dan sangat tidak menyukai aroma daun serai wangi dan rasa pahit daun  sambiloto
    Oleh karena itu kami mencampurkan daun sambiloto dan serai wangi menjadi satu dalam bentuk yang kami sebut sebagai lotion untuk tubuh agar terhindar dari penyakit malaria  dan terhindar dari nyamuk. Dari hasil penelitian kami daun sambiloto jika di campurkan dengan seri wangi hingga menjadi lotion terbukti terhindar dari nyamuk kami telah membuktikanya ternyata sangat ampuh. Dan aroma dari serai wangi ternyata bisa di jadikan aroma terapi.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2008. Penyakit demam berdarah dengue. http://www.dinkes-kabtangerang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=85:penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd&catid=2:berita-terbaru&Itemid=9. Di akses tanggal 20- april- 2011
Anonim. 2008. Demam berdarah dengue. http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd.html. diakses  pada tanggal 20- april- 2011
Anonim. 2009. Penyakit demam berdarah dengue. http://organisasi.org/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd-pengertian-penyabab-gejala-dbd. di akses pada tanggal 20- april- 2011
Anonim. 2008. Sambiloto. http://www.refleksiteraphy.com/?m=artikel&page=detail&no=6. Diakses pada tanggal 21- april- 2011
Assajjad.  2008. Manfaat daun sambiloto.  http://assajjad.wordpress.com/2008/02/02/manfaat-daun-sambiloto/. Di akses pada tanggal 21- april- 2011
Efraim. 2009. Tanaman sambiloto meningkatkan daya tahan tubuh. http://echristoni.blogspot.com/2009/11/tanaman-sambiloto-meningkatkan-daya.html. di akses pada tanggal 21- april- 2011
Anonim. 2008. Khasiat medis daun sambiloto. http://www.apoteker.info/Pojok%20Herbal/khasiat_medis_sambiloto.htm. di akses pada tanggal 21- april- 2011
Anian wasala. 2011. Tumpas berbagai penyakit dengan sambiloto. Di akses pada tanggal 22- april- 2011
Anonim. 2008. Serai wangi. http://www.plantamor.com/index.php?plant=437. Diakses pada tanggal 22- april- 2011
Anonim. 2008. Serai wangi sebagai anti nyamuk. http://intl.feedfury.com/content/16437068-serai-wangi-sebagai-anti-nyamuk.html. di akses pada tanggal 23- april- 2011
Anonim. 2011. Tanaman pengusir nyamuk. http://www.google.co.id/imglanding?imgurl=http 13. a-. diakses pada tanggal 30- april 2011
Rizki. 2008. Lindungi kulit dari gigitan nyamuk. http://rizki.situsmesin.com/tag/minyak-serai-wangi. di akses pada tanggal 30- april- 2011
Anonim. 2008. Serai wangi si pengusir nyamuk. www.dechacare.com/graphics/ulasan/serai_wangi.jpg&imgrefurl=http://www.dechacare.com/berit. di akses pada tanggal 3- mei- 2011
Khairuddin. 2010. Mengusir nyamuk dengan tumbuhan serai. file:///C:/Documents%20and%20Settings/User/My%20Documents/makalah/mengusir-nyamuk-dengan-tumbuhan-serai.html. di akses pada tanggal 5- mei- 2011
sugihharto. 2011. Tanaman anti malaria. file:///C:/Documents%20and%20Settings/User/My%20Documents/makalah/Tanaman%20ANTIMALARIA.htm. Diakses pda tanggal  5- april 2011


DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

 nama penulis amrina rosada, lahir di palembang propinsi sumatra selatan 27 juli 1996. putri pertama dari bapak samsul bahri dan ibu parida dari 4 bersaudara. Pendidikan SD diselesaikan di SD N 63 Sarolangun propinsi Jambi pada tahun 2008. bersekolah di SMP N 2 sarolangun,kelas IX RSBI 1 prestasi yang perna di raih Juara 1 lomba karate tinggkat
kecamatan (2010), dan perna mengikuti lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR) tahun 2010 dan pernah mengikuti organisasi pramuka, kegemaran, Karate, membaca, Puisi, dLL.


 Nama penulis Neng rahma puspita yanti, lahir di sarolangun propinsi jambi 5 februari 1996. Putri pertama dari bapak muhilan dan ibu zuhriah dari 3 bersaudara. Pendidikan SD di selesaikan di SD N 63 Sarolangun propinsi Jambi pada tahun 2008. Bersekolah di SMP N 2 sarolangun, kelas IX RSBI 1  perna mengikuti organisasi pramuka. Kegemaran, menulis cerpen DLL.
                                                                                                                                          
  Penulis yang satu ini bernama Desva novianti biasa di panggil desva, lahir di sarolangun propinsi jambi 24 november 1996. Putri ke lima dari bapak abdul salam dan anita dari 5 bersaudara. Pendidikan SD di selesaikan di SD N 03 Sarolangun propinsi jambi pada tahun 2008.sekarang  Bersekolah di SMP N 2 sarolangun, kelas IX RSBI 1 prestasi yang perna di raih juara 2 lomba karate tingkat kecamatan (2010) dan perna mengikuti organisasi pramuka, kegemaran karate,membaca,menulis cerpen,dan olahraga dll.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow me @Hello_KittyAR