”Pemanfaatan media tanam kertas
sebagai penggantih tanah pada tumbuhan pare”
OLEH :
AMRINA ROSADA
NENG RAHMA PUSPITA YANTI
DESVA NOVIANTI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Perkembangan zaman akan beriringan dengan
penambahan jumlah populasi manusia,
sehingga dengan demikian akan mempersempit lahan pertanian sebagai sumber bahan
pangan dunia, selain menimbulkan dampak terhadap penyempitan lahan juga
menjadikan harga sayur-sayuran menjadi mahal.Oleh karena itu kita harus
memanfaatkan alat yang sekira nya menunjang jumlah populasi tanaman.Alat itu
ialah koran.Koran adalah salah satu media cetak yang sudah di kenal luas oleh
masyarakat di dunia sebagai media bacaan
untuk mencari informasi,setelah koran tersebut tidak digunakan lagi,sebagian
orang masih banyak menggunakan alternatif koran sebagai media informasi. Maka
dari itu ,kebanyakan orang langsung membuang koran itu tanpa mengetahui apa
manfaat koran itu.dan membuang tanpa
berfikir lagi manfaat koran tersebut. Sebaiknya mulai sekarang Anda tidak
membuang kertas bekas karena benda yang dinilai sebagai sampah tersebut masih
bermanfaat. Salah satunya bisa menjadi media pengganti tanah untuk bertanam
khususnya tanaman hias. Menanam dengan kertas bekas juga cukup efektif bagi
tanaman dalam ruang karena tidak membuat kotor.
Dari koran bekas tersebut muncul ide untuk
mengubah koran yang tidak di gunakan
lagi menjadi sebuah media tanam untuk tumbuhan pare.
Tanaman
Pare berasal dari kawasan Asia, namum tidak termasuk tumbuhan asli
Indonesia. Meskipun pahit, pare dikenal memiliki punya banyak manfaat untuk
kesehatan. tumbuahan pare adalah tumbuhan yang mudah ditanam. selain itu juga banyak
sekali khasiat yang terkandung dalam tumbuhan pare. komunitas orang dulu atau
yang tinggal di pedesaan sangat menyukai tanaman pare
selain itu juga tanaman pare mudah sekali merawatnya
tidak seperti cabai,tanaman pare cepat tumbuh dalam waktu seminggu. Kita bisa
mendapatkan bibit pare dari biji pare yang telah dikeringkan. Menanam pare
cukup mudah, yaitu dengan cara menaburkan
biji pare langsung ketanah,lalu siram biji pare itu dengan air secara
teratur. Kita tidak perlu merawat pare dengan memberinya pupuk atau obat-obatan
yang bisa mempercepat lajunya tumbuhan pare,karena tumbuhan pare tidak
memerlukan perawatan secara khusus
BAB II
TELAAH PUSTAKA
1.2 Klasifikasi Pare
Pare berasal dari negara
atau asli tanaman indonesia dengan nama latin Momordica charantia L Ada dua jenis benih yang dapat dipakai untuk
penanaman pare. Jenis pertama adalah benih/ biji yang langsung ditanam dilapang
dan yang kedua adalah benih yang
telah
melalui proses persemaian. Pemakaian kedua jenis ini tergantung pada musim
dimana
penanaman akan dilakukan. Kalau penanaman dilakukan pada musim penghujan
lebih baik
penanaman dilakukan dengan menggunakan benih/ biji langsung, karena daya
tumbuh
benih dilapang pada kondisi tersebut dapat baik. Sedangkan apabila penanaman
dilakukan
pada musim kemarau sebaiknya penanaman dilakukan dengan menggunakan
benih yang
telah disemai terlebih dahulu, karena akan terjamin daya tumbuh benih yang
akan
ditanam dilapang.
Benih
sebaiknya ditanam berasal dari tanaman yang sehat, kuat dan mempunyai
tingkat
produktifitas yang tinggi. Untuk itu disarankan memakai benih yang telah
berlabel
yang telah
direkomendasikan oleh Balai Pengendalian Mutu dan Sertifikasi Benih.
Jumlah
kebutuhan benih dilapang sebaiknya ditambah 10% dari kebutuhan normal.
Misalnya
kebutuhan benih untuk 1 Ha dengan jarak tanam 1 x 1 meter lebar guludan 150
cm,
panjang guludan 10 meter, maka kebutuhan benih yang direkomendasikan sebanyak
9735 biji.
Jadi jumlah benih yang harus disediakan sebanyak 9735 + (10% x 9735) =
10.708
biji atau 2,141 Kg. Penanaman dapat dilakukan melalui dua cara. Cara pertama
benih/ biji langsung ditanam
dan cara
kedua benih disemaikan terlebih dahulu ditempat terpisah sampai benih
tersebut tumbuh beberapa helai daun, baru di
pindah dilapang
Setelah
lubang tanam dibuat dengan ukuran 25 x 25 x 25 cm dan telah diberikan
pupuk
kandang yang telah matang, masukkan benih/ biji pare kedalam lubang tanam
tadi
sedalam kurang lebih 3-4 cm, lalu tutup kembali dengan tanah.
- Pada
waktu bersamaan dimasukkannya benih/ biji pare kedalam tanah, masukan pula
furadan
kira-kira sejumput (temukan antara ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah)
untuk
mengambil
furadan tersebut.
-
Pemberian furadan tersebut dimaksudkan untuk melindungi benih/ biji dari
serangan
nematoda
dan cacing tanah serta hewan lainnya.
-
Penanaman telah disesuaikan dengan jarak tanam yang telah dibuat tadi pada saat
pengolahan
tanah yaitu 75 cm x 75 cm atau 1 m x 1 m dalam guludan.
- Untuk
menjamin benih/ biji tumbuh dengan baik, lakukan penyiraman disekitar
tanaman.
Penyiraman selanjutnya sangat tergantung pada kondisi cuaca. Apabila
banyak
terjadi curah hujan maka tanaman sebaiknya tidak perlu disiram. Apabila dalam
keadaan
kurang hujan atau bahkan sama sekali kering, tanaman harus disiram dua kali
sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Ciri khas
|
Jenis
|
Pare
|
Import
|
Known-you
Green
|
Known you
No 2
|
Moon- shine
|
|
Kulit buah
Warna buah
|
Halus tidak berbintil,bergalur hijau
Hijau
|
Berbintil-bintil besar
Putih susu
|
Berbintil-bintil besar
Putih salju
|
Bentuk
|
Lonjong meruncing
|
Bulat lonjong
|
Bulat lonjong
|
Berat buah
|
350-650 gram
|
500 gram
|
600-700 gram
|
Daging buah
|
Daging tebal
|
Daging tebal
|
Daging tebal
|
Pertumbuhan
|
Cepat dan kuat
|
Cepat dan kuat
|
Cepat dan kuat
|
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
salah satu rumah yang terdapat di kawasan ramai, dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei
2010
3.2 Bahan dan alat
Bahan : Koran bekas sebanyak 1 kilo. Air sebanyak liter,biji/bibit pare, tanah hitam
Alat: baskom, pot
1.3 Cara Kerja
·
pertama
kita siapkan 1 kilo kertas koran dan selanjutnya kita siapkan air kurang lebih
3 liter. masukan air dan koran bekas tersebut ke baskom. dan campurkan
bersamaan. setelah itu aduk dan remas-remaskan koran yg telah di campur air
tersebut hingga hancur seperti bubur.
·
Setelah hancur diamkan campuran kertas tersebut selama 1 malam kemudian
setelah satu malam tiriskan air-air yang ada dalam bubur kertas tersebut dan
masukan biji pare ke dalam media tanam tersebut dan tunggulah setelah beberapa
minggu
Cara membuat melalui media tanam tanah
- Pertama kita masukan tanah kedalam pot kemudian masukan biji pare kedalam tanah tersebut setelah itu percikan sedikit air kedalam pot yang berisi tanah tersebut dan tunggu beberapa minggu
HASIL PENELITIAN
Perkembangan tanaman setelah 1 minggu melalui
media tanam kertas
- Sudah berdaun
- Tinggi 7,5cm
Perkembangan tanaman setelah 1 minggu melalui
media tanam tanah
- Belum berdaun
- Tinggi 2cm
Perkembangan Tanaman setelah 2 minggu melalui
media tanam kertas
- Mempunyai daun yang banyak
- Tinggi 12 cm
- Media tanam kertas nya mulai mengering
Kesimpulan: Pare yang tumbuh di Koran lebih cepat
tumbuh dari pada di
Tanah,Di lihat dari perkembangan melalui
media tanam kertas dan media tanam tanah,ternyata pare lebi subur hidup di
media tanam kertas dari pada di media tanam tanah
Perkembangan tanaman setelah 2 minggu melalui
media tanam tanah
- Memiliki daun yang cukup banyak
- Tinggi 10 cm
- Tanah tetap dalam keadaan gembur
Perkembangan Tanaman melalui bentuk foto dari
media tanam kertas selama 1 minggu
Tanaman pare setelah 1 minggu
Perkembangan Tanaman melalui bentuk foto dari
media tanam tanah selama 1 minggu
Gambar perkembangan tanaman pare setelah 1 minggu
Perkembangan tanaman melalui bentuk foto dari
media tanam kertas setelah 2 minggu
Perkembangan tanaman melalui bentuk foto dari media tanam tanah selama 2
minggu
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengenalan dari tumbuhan pare
Pare yang mempunyai nama ilmia MOMORDICA CHARANTIA L. umumnya tidak
terlalu digemari karna rasanya yang pahit. tanaman ini mengandung zat
momordisin dan karantin. nama daerahnya sangat beragam, diantaranya prien
(Gayo), paria (Batak, Bima, Bugis, Makasar), foria (Nias), Papare (Jakarta),
pria (sunda), pare (Jawa), pepare (madura),paya (Bali), pania (Timor), dan
popare (manado).
Banyak macam-
macam pare yang ada di indonesia antara lain pare gaji, pare hijau, pare
inport, pare belut Salah satu syarat agar tanaman pare dapat tumbuh dan
berkembang sehingga
menghasilkan
buah adalah tanaman pare harus sehat. Agar sehat tanaman harus
terbebas dari
gangguan hama dan penyakit tanaman. Yang dimakasud dengan hama
adalah semua
jenis hewan yang dapat mengganggu tanaman sehingga merugikan bagi
tanaman
tersebut. Sedangkan penyakit tanaman adalah semua jenis gangguan pada
tanaman yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus
dan kekurangan unsur hara dalam
Dari penelitian yang dilakukan di
Jepang tahun 2003 juga diketahui bahwa biji pare merupakan anti oksidan yang
cukup kuat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh yang memicu pembentukan
sel kanker, mempercepat penuaan, penyumbatan arteri, stroke, dan lain-lain. Pare tergolong tanaman semak semusim yang
tumbuh menjalar atau merambat. Akarnya berupa akar tunggang bewarna putih
kotor. Kandungan daun pare adalah alkaloid, senyawa yang mengandung nitrogen
dan senyawa-senyawa alkaloid yaitu Conium Maculatum. Diyakini sebagai senyawa
alkaloid yang menjadi penyebab rasa pahit tumbuhan. Momordicin(C30H4804) adalah
senyawa pahit yang terdapat dalam tumbuhan pare. Alkaloid ini mudah larut dalam
pelarut nonpolar.
Selain mengandung alkaloid, daun ekstrak pare mengandung flavonoid yang dimungkinkan berfungsi sebagai antimikroba dan antivirus. Selain itu, di dalamnya terkandung triterpenoid yang berfungsi sebagai antifagus, insekstisida, atau anti pemangsa dan memengaruhi sistem saraf. Di dalam ekstrak daun pare ada senyawa minyak lemak yang terdiri atas asam oleat, asam linoleat, dan asam stearat.
Selain mengandung alkaloid, daun ekstrak pare mengandung flavonoid yang dimungkinkan berfungsi sebagai antimikroba dan antivirus. Selain itu, di dalamnya terkandung triterpenoid yang berfungsi sebagai antifagus, insekstisida, atau anti pemangsa dan memengaruhi sistem saraf. Di dalam ekstrak daun pare ada senyawa minyak lemak yang terdiri atas asam oleat, asam linoleat, dan asam stearat.
Manfaat dari tumbuhan pare ini antara lain
·
Demam
dan rasa pahit di mulut
·
Tersengat
matahari
·
Rasa
panas dan haus
·
Sakit
perut
·
Disentri
·
Radang
mata
·
Bisulan
·
Bisul
yang membengkak dan meradang
·
Cacingan
pada anak-ana
Zat Gizi
|
Buah pare
|
Daun pare
|
Air
|
91,2 gram
|
80 gram
|
Kalori
|
29 gram
|
44 gram
|
Protein
|
1,1 gram
|
5,6 gram
|
Lemak
|
1,1 gram
|
0,4 gram
|
Karbohidrat
|
0,5 gram
|
12 gram
|
Kalsium
|
45 mg
|
264 mg
|
Zat besi
|
1,4 mg
|
5 gram
|
Fosfor
Vitamin A
|
64 mg
18 SI
|
666 mg
5,1 mg
|
Vitamin B
|
0,08 mg
|
0,05 mg
|
Vitamin C
|
52 mg
|
170 mg
|
Folasin
|
-
|
88 mg
|
BAB V
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan
selama dua minggu kami melihat bahwa dari media tanam kertas pare lebih cepat
tumbuh dan subur sedangkan dari media tanam tanah pare tidak terjadi
pertumbuhan atau perubahan pesat dikarenakan dari media tanam kertas koran
mengandung banyak air dan kelembapan sehingga dapat merangsang tumbuhan pare
untuk tumbuh lebih cepat, sedangkan penyebab tumbuhan pare tidak cepat tumbuh
melalui media tanam tanah karena kondisi tanah yang kurang lembab.
Jadi tumbuhan pare akan lebih cepat tumbuh
apabila ditanam pada kondisi yang lembab.
DAFTAR PUSTAKA
- Lisensi Atribusi/Berbagi
Serupa Creative Commons;(24- 07- 2010)
-sumber
: http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=255312(
24- 07 -2010 )
-Plasa
Forum v3.8.3, Copyright ©2000-2010, Jelsoft Enterprises Ltd. 14 November 2006,
07:10 AM (24- 07- 2010)
-www.conectique.com/tips_solution/health/.../article.php?... (24- 07- 2010 )
-www.resep.web.id/.../obat-alternatif-untuk-penderita (24- 07- 2010 )
-apotik-online.blogspot.com/2008/12/khasiat-buah-pare.html
– (24- 07- 2010 )
-webforum.plasa.com
› ... › Health ( 24- 07- 2010 )
- INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
DKI JAKARTA
1996 ( 24- 07- 2010 )
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama penulis Tiara dewi,lahir di kabupaten sarolangun, propinsi jambi 31
oktober 1997. Putri kedua dari bapak Ali hasan dan ibu Maspuro dari 3
bersaudara. Pendidikan SD diselesaikan di SD N 44/ V11 sukasari 1 kabupaten
sarolangun Pada tahun 2008 . bersekolah di SMP N 2 sarolangun kelas VIII RSBI 1,
prestasi yang pernah raih maupun SMP atau SD antara lain juara 1
lomba vokal tingkat kabupaten sarolangun
(2007), juara 1 puisi tk kecamatan juara 2 pidato b.indonesia tk kabupaten
(2007), juara 3 lomba sinopsis tk kecamatan (2006), juara 2 lomba nari tk
kabupaten (2006), juara 2 tk kabupaten lomba sains biologi (2010),dan mengikuti
organisasi pramuka. kegemaran membaca, pidato/ceramah, puisi, nari, dan bermain
bulu tangkis.
Nama penulis Amrina rosada, lahir di palembang propinsi sumatra selatan 27
juli 1996. putri kedua dari bapak samsul bahri dan ibu parida dari 4
bersaudara. Pendidikan SD diselesaikan di SD N 63 Sarolangun propinsi Jambi pada
tahun 2007. bersekolah di SMP N 2 sarolangun,kelas IX RSBI 1 prestasi yang
perna di raih Juara 1 lomba karate tinggkat
kecamatan (2010) dan pernah mengikuti organisasi
pramuka, kegemaran, Karate, membaca, Puisi, dLL
Nama penulis tiffany, lahir di pekan baru propinsi
riau 3 juli 1996 ,putri pertama dari M guntur dan ibu Fitsasriati 3 bersaudara.
Pendidikan SD di selesaikan di SD N 02 sarolangun propinsi Jambi pada tahun
2007. bersekolah di SMP N 2 sarolangun, prestasi yang perna di raih yaitu juara
1 lomba lct berkelompok tk kecamatan (2004), juara 3 karate tk kecamatan (2010)
dan pernah mengikuti organisasi pramuka, kegemaran membaca, karate,dll
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................
.
Latar Belakang Masalah........................................................................
.................................................................................................................
BAB II. TELAAH PUSTAKA............................................................... Klasifikasi pare
BAB III. METODE PENELITIAN ..........................................................
Hasil
peneltian .......................................................................................
.Alat dan Bahan
Tempat dan waktu penelitian...................................................................
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN
Kata
pengantar
Atas berkat Rahmat allah yang maha kuasa
kami sebagai siswa siswi SMP 2 sarolangun propinsi jambi melakukan suatu
penelitian tentang memanfaatkan koran bekas menjadi sebuah media tanam. Kami
menggunakan media tanam kertas karna banyak orang membuang limbah kertas tanpa
memikirkan apa lagi manfaat selanjutnya dan kami melihat sering sekali orang
membuang sampah kertas sembarangan dengan itu kami ingin mencoba untuk mendaur
ulang kertas tersebut supaya dapat dimanfaatkan lagi
Dalam
upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing dalam
era keterbukaan,kami memandang perlu untuk menciptakan dan meningkatkan layanan
pendidikan kepada seluruh warga negara minimal pada jenjang sekolah menengah
pertama . selain itu berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkat kan mutu pendidikan juga
harus di selenggarakan baik dalam kegiata pembelajaran maupun dalam bentuk
kegiatan kesiswaan
Penyajian materi dalam LPIR ini menggunakan bahasa yang
sederhana serta di sesuaikan dengan tingkat pemahaman kita, gambar- gambar di
sajikan agar kita dapat melihat bagaimana cara- cara proses penelitian kami dan di lengkapi juga
gambar bahan yang di perlukan
Kami harap LPIR
yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua jika ada kesalahan dalam
penulisan kami mohon maaf karna kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan, wassalamualaikum wr;wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar