Rabu, 11 Desember 2013
harapan, luka dan perjalanan kebahagiaan
Lihatlah luka ini yg sakitnya abadi yang terbalut bekas dalamnya pelukmu, malam begitu kelam bahkan hanya terlintas setitik bayangan seorang jiwa yang sedang mencoba mengubah tangis menjadi tawa, menubah sedih menjadi bahagia walau ia tau sebenarnya jiwanya rapuh. di sebuah kehangatan malam hanya sebuah pena yang menari- dari di depan ku yang menjadi sebuah teman yang dapat menungkapkan betapa matinya jiwa sepi ini, rapuhnya yang dapat ia torehkan dalam selembar kertas putih yang usang menunggu dari setiap malam ke setiap malam dan esok ke esok laginya yang dia tunggu adalah kesakitan yang mampu memuaskan dahaga hatinya, dia terjerat dengan sebuah organ yang bernama hati dan pikiran pikiran selalu mampu untuk menentukan logika yang baik tapi hati selalu bisa untuk mengalah, di sakiti, kunikmati rindu yg datang membunuhku yg harus aku yakini dalam hidup ini kebahagiaan dan kesedihan itu selalu berjalan berdampingan, mereka seimbang, di setiap kesedihan pasti nantynya akan diikuti dengan sebuah kebahagiaan , untk menciptakan sebuah senyuman itu mudah tapi menahan rasa tangis itu sangatlah sulit seperti di tusuk panah yan membuat dada terasa sakiiiit. pada akhiornya aku akan mengatakan jika memang dirimulah tulang rusukku kau akan kembali pada tubuh ini kunikmati rindu yg datan membunuh ku, untukmu seluruh nafas hidupku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar